22 September 2007

Fundal Height Measurement


Masih di edit, sabar ya.....

16 September 2007

Journal Reading : Teenage Childbearing

PERSALINAN PADA REMAJA DAN KONSEKUENSI SOSIAL EKONOMI

JANGKA PANJANG : Sudi kasus di Swedia


Petra Otterblad O, Bengt Haglund, Gunilla R.W, Sven C

Family Planning Perspectives.New York: Mar/Apr 2001.Vol.33,Iss.2;pg.70, 5 pgs




By. Laily Arifin

Abstrak

Analisa longitudinal dari data negara swedia menggambarkan bahwa persalinan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya-bahkan untuk remaja dari latar belakang yang baik dan yang berasal dari remaja diluar penelitian.

Materi dan metode

Analisis penelitian termasuk melakukan follow up pada semua wanita yang lahir di Swedia pada tahun 1941 sampai dengan 1970 yang teregistrasi dalam sensus popolasi penduduk Swedia pada tahun 1985. Peneliti memfokuskan pada 888.044 wanita yang teregistrasi dalam sensus tersebut yang melahirkan anak pertama antara tahun 1954 samapai dengan 1989, ketika mereka berusia kurang dari 30 tahun (pada umur 11-29 tahun)

Variabel independent yang berbentuk data kategorik yang dianalisis: usia wanita saat persalinan pertama, kohor persalinannya, tahun persalinannya, dan latar belakang sosial ekonomi keluarganya. Peneliti menstratifikasi usia ibu dalam beberapa kelompok ; 15 tahun atau kurang, 16-17, 18-19, 20-24, dan 25-29 tahun. Peneliti menyusun kedalam tiga persalinan kohort yaitu yang lahir pada tahun 1941-1950, 1951-1960, dan 1961-1970. Tahun pertama kali seorang wanita melahirkan dikelompokkan dalam beberapa periode : 1954-1963, 1964-1973, 1974-1983, dan 1984-1989. Peneliti mengkatagorikan latar belakang sosial ekonomi keluarga kedalam ; pekerja kasar, pekerja kantoran, wiraswasta (termasuk bertani) dan tidak bekerja.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui situasi sosial ekonomi seorang wanita dan keadaan kehidupannya pada tahun 1980, 1985 atau 1990, tergantung pada persalinan kohornya, tingkat pendidikan pada tahun 1990, paritasnya pada tahun 1993, dan ketergantungan kesejahteraannya pada tahun 1994.

Hasil penelitian:

Bivariat analisis : diantara semua wanita yang lahir pada tahun 1941-1970 yang kurang dari 30 tahun ketika mereka pertama kali melahirkan hampir 16% mereka masih remaja; (12% pada umur 18-19 tahun, 3% pada umur 16-17 tahun sdan 0,1% pada umur 11-15 tahun). Dibandingkan dengan ibu yang lebih tua, proporsi lebih tinggi pada ibu remaja yang berasal dari latar belakang keluarga pekerja kasar atau dari keluarga dengan aorang tua yang tidak bekerja. Diantara wanita yang melahirkan saat remaja, tidak ada perbedaan latar belakang keluarga diantara mereka yang melahirkan pertama pada umur 18-19 tahun dan mereka yang lebih muda dari itu.

Ketika mereka dewasa, wanita yang melahirkan pertama saat remaja cenderung lebih banyak dibanding mereka yang menunda persalinan untuk menjadi pekerja kasar tanpa ketrampilan, tidak bekerja, dan mempunyi tingkat pendidikan rendah, yang terdiri dari umur ketergantungan diantara usia maternal saat persalinan pertama dan dua variabel yaitu hidup sebagai single parent dan paritas tinggi ( mempunyai empat anak atau lebih).

Analisa Multivariat

Analisa ini digunakan untuk menguji hubungan antara umur saat pertama melahirkan dan status sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya, setelah menentukan latar belakang keluarga dan kohor kelahiran maternal, dengan odds ratio terlihat peningkatan secara konsisten seiring dengan penurunan usia maternal. Sebagai contoh : wanita remaja usia 11-15 tahun pada persalinan pertamanya meningkat seiring dengan peningkatan ibu yang tidak bekerja pada kehidupan selanjutnya dibandingkan dengan usia maternal 20-24 tahun. Ibu remaja juga meningkat secara signifikan (OR : 1.4-1.5) yang menjadi pekerja kasar tanpa ketrampilan dibandingkan dengan wanita yang berusia 20-24 tahun saat persalinan pertamanya. Wanita swedia yang melahirkan saat remaja juga meningkat seiring dengan tingkat pendidikan yang rendah bila dibandingkan dengan usia maternal 20-24 tahun (OR : 1.7-1.9).

Ibu remaja swedia juga banyak yang hidup sendiri pada kehidupan selanjutnya bila dibandingkan dengan ibu yang melahirkan pada usia 20-24 tahun (OR 2.3 untuk persalinan pertama pada usia 11-15 tahun, OR 1.8 pada usia 16-17 tahun dan OR 1.5 pada usia 18-19 tahun). Odds dengan jumlah anak lima atau lebih cenderung meningkat diantara ibu remaja dibanding pada usia ibu yang lebih tua: dimana persalinan pada umur 11-15 th OR 6.0, pada usia 16-17 OR 4.0 yang cenderung mempunyai anak paling sedikit 5 orang. OR pda ibu remaja meningkat pada ketidakmampuan ibu (OR 1.6-1.9 atau sejahtera, OR 1.9-2.6 pada kehidupan selanjutnya, dibandingkan dengan wanita yang melahirkan diusia 20-24 tahun.

Ternyata ditemukan bahwa hanya pada wanita yang berpendidikan lebih baiklah yang dapat menurunkan angka persalinan pada ibu yang sangat muda pada paritas tinggi dimana OR 6.0-3.8.

Penelitian ini dilakukan terhadap populasi yang meliputi wanita yang lahir pada 3 dekade ( yaitu tahun 1940an, 1950an dan tahun 1960an) yang mempunyai anak pertama antara tahun 1954 dan 1989.

Kenaikan jumlah single parent diantara ibu remaja memperburuk keadaan sosial ekonomi mereka.

Ibu remaja beresiko mempunyai sosial ekonomi yang rendah pada saat dewasanya diantara wanita swedia yang lahir pada tahun 1940 sampai dengan tahun 1960. Ketergantungan tersebut beresiko lebih tinggi terhadap ketidakmampuan sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya terlihat pada ibu remaja yang berasal dari keluarga berlatar belakang ekonomi yang kurang mampu dan yang tidak menyelesaikan pendidikan dasarnya.

Kesimpulan

Analisis longitudinal dari data yang berhubungan dari Swedia menggambarkan bahwa melahirkan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya.

Pertumbuhan status sosial ekonomi keluarga yang rendah, hidup sebagai orang tua tunggal dan tingkat pendidikan yang rendah terlihat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan persalinan remaja. Penelitian memaparkan bahwa anak perempuan dan saudara perempuan dari ibu remaja kemungkinan menjadi ibu remaja juga Penelitian juga maparkan bahwa ketidakmampuan sosial ekonomi pada usia dewasa diantara wanita yang melahirkan pada saat remaja, terlihat dari rendahnya tingkat penididikan, miskin secara ekonomi, ketidakstabilan perkawinan dan kesulitan untuk mencapai bentuk keluarga yang diinginkan.

IMPLIKASI KEPERAWATAN

Kehamilan pada usia remaja merupakan penyebab utama remaja putri berhenti sekolah lebih awal. Berhenti sekolah berhubungan dengan pengangguran dan kemiskinan.

Ibu remaja cenderung memiliki lebih banyak anak dari pada yang mereka inginkan dan usia anak-anak mereka cenderung berdekatan. Penelantaran anak, penganiayaan anak, serta perpisahan dan perceraian terjadi dua sampai empat kali lebih sering terjadi diantara wanita yang menikah pada usia remaja dari pada wanita yang menikah saat berusia 20 tahun-an. Selain stres akibat transisi ke kehidupan pernikahan, ketidakstabilan keluarga juga terkait dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang rendah serta sistem pendukung yang kurang.

1. Pengkajian

- kaji status kesehatan remaja (putri)

- kaji status kesehatan calon ayah

- kaji riwayat kehamilan (misal; penganiayaan seks, incest dst)

- kaji riwayat imunisasi

- kaji riwayat penyakit penyerta misal TB

- kaji riwayat menstruasi, perdarahan

- kaji status nutrisi remaja putri : BB, TB, kebiasaan makan, penyalahgunaan zat.

- kaji status psikososial : respon remaja terhadap kehamilan dan persalinan, tingkat perkembangan kognitif remaja, kemampuan menyelesaikan masalah, gambaran tubuh, ketergantungan dan hubungan dengan teman sebaya serta pasangan.

- kaji sistem pendukung : orang tua, teman pria/pacar atau suami.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul antara lain :

- Defisit pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin selama kehamilan dan setelah melahirkan

- Defisit pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi

- Ketidakadekuatan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan defisit sosial ekonomi.

3. Tindakan Keperawatan

- Berikan pendidikan pada ibu muda (remaja) tentang kebutuhan nutrisi selama hamil dan setelah melahirkan

- Ajarkan pada remaja untuk merencanakan, memilih dan menyiapkan makanan secara optimal untuk dirinya dan keluarganya

- Berikan contoh menu yang cocok untuk remaja yang hamil dan melahirkan

- Ukur tinggi badan dan kenaikan berat badan remaja secara berkala

- Ukur tanda-tanda vital remaja

- Berikan pengetahuan pada ibu muda tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sedang dikandung dan setelah dilahirkan

- Ajarkan pada remaja cara melakukan tindakan keperawatan mandiri di rumah

- Diskusikan dengan remaja tentang cara perawatan bayi dan masalah menjadi orang tua.

- Ikutsertakan keluarga (orang tua, teman pria/suami dan anggota keluarga lain) dalam tindakan perawatan dan pendidikan antenatal

- Bentuk peer group agar saling memberikan support

- Tawarkan pada remaja tentang metode kontrasepsi yang dapat dipilih oleh remaja

4. Hasil akhir yang Diharapkan

- Remaja lebih aktif dalam perawatan antenatalnya

- Remaja menjalani kehamilannya dengan aman secara fisik dan memuaskan secara emosional serta meningkatkan kesehatan yang optimal bagi anaknya.

- Remaja akan menggunakan sistem pendukung dengan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Otterblad Olausson P, Hanglund B, Ringback Weitoft G, Cnattingius S.(2001). Teenage childbearing and long-term sosioeconomic consequences: A case studdy in Sweden. http://proquest.umi.com/pqdweb. diambil pada tanggal 13 Maret 2007

Bobak, Lowdermilk, Jensen.(1995).Maternity Nursing. 4th Ed. Mosby-Year Book, Inc

APLICATION OF HEALTH PROMOTION MODEL (NOLA J.PENDER)

APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION

NOLA J. PENDER PADA KASUS IBU PRIMIPARA TRIMESTER III

Lutfatul Latifah





A. Gambaran Kasus

Ny. M (25 th), G1 P0 A0, umur kehamilan 38-39 minggu. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37°C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari. Tidur 8 jam/hari, lelap dan bangun tampak segar. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan data: TFU 3 jari dibawah prosesus xipoideus, bayi tunggal, pada fundus teraba bokong, presentasi kepala, kepala janin sudah masuk pintu atas panggul, punggung janin berada disebelah kanan ibu, DJJ 147x/menit.

Ny. M tinggal di rumah kontrakan bersama dengan suami yaitu Tn. W (27th) dan ibu Tn. W yaitu Ny. T (55th) yang sementara tinggal di rumah Tn. W untuk menemani Ny. W selama proses persalinan dan merawat bayinya. Keluarga Tn. W merupakan pasangan baru menikah dan dalam tahap mempersiapkan kelahiran anak pertama. Pernikahan mereka disetujui oleh kedua belah pihak keluarga dan janin yang dikandung merupakan anak yang sangat diharapkan. Dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan. Pembuat keputusan tehadap permasalahan dalam keluarga diambil oleh Tn W, tetapi terdapat diskusi dalam keluarga tersebut.

Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke Puskesmas. Selama kehamilan Ny. W memeriksakan kehamilan di bidan praktek. Stessor yang dialami saat ini adalah menghadapi persalinan, tidak mengetahui tanda-tanda persalinan dan bagaimana melahirkan nanti. Ny. W sering bertanya tentang kehamilannya kepada ibu mertuanya. Ny. W ingin mengetahui kondisi janinnya dan ingin mengetahui cara menghadapi proses persalinan nanti.

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Berdasarkan Model Promosi Kesehatan, perawat harus melakukan pengkajian komprehensif agar dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Pengkajian yang dilakukan oleh perawat adalah :

a. Pengkajian karakteristik dan pengalaman individual yang meliputi pengkajian perilaku sebelumnya dan pengkajian faktor personal.

Pengkajian perilaku sebelumnya meliputi pengalaman kehamilan sebelumnya. Hasil pengkajian ini menunjukkan ibu hamil pertama dengan usia kehamilan 38-39 minggu, belum ada pengalaman persalinan sebelumnya. Ibu tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan. Ibu melakukan perawatan antenatal dengan memeriksakan kehamilannya di bidan praktek.

Pengkajian faktor personal meliputi faktor biologis (usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status pubertas, kapasitas aerobik, kekuatan, kecerdasan, keseimbangan), faktor psikologis (harga diri, motivasi diri, kompetensi personal, status kesehatan sebelumnya, definisi tentang kesehatan) dan faktor sosial budaya (ras, etnik, penyesuaian diri, status sosial ekonomi). Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa usia ibu 25 tahun, Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37°C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his (braxton hicks). Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari, ibu sulit untuk memulai tidur. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari.

Ibu berasal dari betawi tetapi suami berasal dari jawa. Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Suami Ny. M bekerja sebagai pegawai toko keramik dengan penghasilan rata-rata 1 juta perbulan. Keluarga dapat menyisihkan penghasilan untukpersiapan persalinan.

b. Pengkajian perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu yang meliputi persepsi tentang manfaat tindakan, persepsi tentang hambatan tindakan, persepsi tentang kemampuan diri, aktivitas yang berhubungan dengan sikap, pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional. Pengaruh interpersonal meliputi norma, dukungan sosial dan role model. Pengaruh interpersonal terutama berasal dari keluarga,kelompokdan tenaga kesehatan.

Hasil pengkajian area ini menunjukkan bahwa

c. Pengkajian mengenai hasil perilaku yang meliputi komitmen terhadap rencana tindakan, tuntutan yang mendesak dan adanya pilihan-pilihan yang lebih baik serta perilaku promosi kesehatan.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Masalah karakteristik dan pengalaman individual

1) Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai tanda-tanda persalinan

2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada akhir kehamilan

3) Intolerans aktivitas berhubungan dengan meningkatnya berat badan dan perubahan pusat gravitasi

4) Nyeri berhubungan dengan kontraksi braxton hicks

b. Masalah perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu

1) Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin

2) Memulai fantasi tentang personality janin

3) Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan dan parenting

4) Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga

c. Masalah hasil perilaku

1) Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir

2) Persiapan progresif terhadap persalinan

3) Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap pengalaman melahirkan

3. Intervensi

a. Karakteristik dan pengalaman individual

1) Koping individu tidak efektif dapat diatasi dengan mendiskusikan tanda-tanda persalinan pasti/palsu (true labor dan false labor) yang meliputi frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi, pecahnya ketuban dan bloody show.

2) Gangguan pola tidur dapat diatasi dengan meyakinkan pada ibu bahwa gangguan tidur normal terjadi pada akhir kehamilan, mendiskusikan dan mendemontrasikan teknik relaksasi, effleurage, penggunaan bantal sebagai penyokong, mengajarkan mengenai posisi yang nyaman saat tidur, menganjurkan untuk mandi air hangat dan minum susu sebelum tidur serta mengeksplorasi suasana yang nyaman untuk memulai tidur (seperti kasur yang empuk, lampu dimatikan dan suasana hening).

3) Intolerans aktivitas dapat diatasi dengan mengajarkan postur tubuh yang baik, tidur dengan menggunakan banyak bantal, mengajarkan teknik bernapas, menganjurkan ibu untuk sering istirahat ketika melakukan aktivitas serta penggunaan alat bantu ketika beraktivitas.

4) Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi braxton hicks dapat diatasi dengan mengkaji frekuensi, kekuatan dan keteraturan kontraksi untuk mengetahui apakah merupakan tanda persalinan pasti/palsu, meyakinkan ibu bahwa braxton hikcs merupakan kondisi yang normal saat kehamilan, menganjurkan ibu untuk berjalan/beraktivitas ketika braxton hicks, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta menganjurkan ibu untuk miring ke kiri pada saat istirahat/tidur.

b. Perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu

1) Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin dapat ditingkatkan dengan menunjukkan bagian-bagian janin saat pemeriksaan abdomen, mengusahakan agar ibu dapat mendengar denyut jantung janin, reinforce hasil observasi ibu terhadap janin serta memberikan informasi mengenai karakteristik janin sesuai dengan umur kehamilan.

2) Memulai fantasi tentang personality janin dapat diintervensi dengan mengeksplorasi fantasi ibu dan meyakinkan bahwa berfantasi mengenai janin merupakan sesuatu yang normal.

3) Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan dan parenting dapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu untuk membagi perasaannya dengan suami, memberikan informasi mengenai kelas prenatal, memberikan reinforcement saat ibu sudah melakukan teknik pernapasan dan relaksasi yang benar serta memberikan informasi mengenai parenting.

4) Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga dapat ditingkatkan dengan memberikan reinforcemet saat anggota keluarga saling berbagi perasaan dan mengembangkan cara supaya pasangan terlibat dalam kehamilan, persalinan dan bayi.

c. Hasil perilaku

1) Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi tentang jenis-jenis perlengkapan yang penting bagi bayi, bagaimana cara merawat bayi dan memberikan reinforcement terhadap persiapan yang telah dilakukan.

2) Persiapan progresif terhadap persalinan dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi mengenai metode persalinan, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta meminta ibu untuk mendemontrasikan dan mengoreksi teknik yang kurang benar.

3) Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap pengalaman melahirkan dapat ditingkatkan dengan mengekplorasi alternatif yang realistis terhadap pengalaman persalinan, memberikan reinforcment terhadap pembuatan keputusan dan mengkomunikasikan keinginan ibu kepada petugas kesehatan dimana ibu akan melahirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. & Tomey, A. M. (2006). Nursing Theorists and Their Work. 6th ed. Missouri : Mosby

Stolte, K.M. (1996). Wellness nursing diagnosis for health promotion. Philadelphia: Lippincott

Wong, D.L., & Perry, S.E. (1998). Maternal child nursing care. Missouri : Mosby

15 September 2007

Journal Critics

KRITIK JOURNAL

By. Laily Arifin

Judul : TEENAGE CHILDBEARING AND LONG-TERM SOSIOECONOMIC CONSEQUENCES : Case Study In Swedia

KOMPONEN PENELITIAN YANG DIKRITIK :

ABSTRAK

1. MASALAH

Persalinan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya.

Masalah yang ditampilkan sudah dapat menjelaskan masalah penelitian.

2. HIPOTESA

Terdapat perbbedaan keadaan social ekonomi pada wanita yang melahirkan anak pertamanya pada usia dewasa dan wanita yang melahirkan anak pertamanya pada usia remaja.

Tujuan pengukuran untuk mengkaji tentang status pekerjaan, social ekonomi, tingkat pendidikan dan kesejahteran setelah responden mencapai masa dewasa.

3. METODOLOGI

Metodologi penelitian yang digunakan sudah tepat yaitu menggunakan teknik regrisi logistic untuk menentukan persalinan pada ibu secara kohor dan latar belakang social ekonomi wanita tersebut. Analisa longitudinal digunakan untuk menganalisa persalinan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya bahkan untuk remaja yang berasal dari latar belakang ekonomi yang baik.

4. HASIL UTAMA

Hasil yang ditampilkan sudah lengnkap dengan memaparkan hubungan pada masing-masing variable.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dipaparkan cukup detail, dengan memaparkan persalinan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya namun penulis belum memaparkan saran yang spesifik (siapa yang diberi saran dan bagaimana saran itu dapat dilaksanakan).

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH PENELITIAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Memberikan pembenaran terhadap masalah penelitian. Dalam penelitian dirumuskan bahwa persalianan pada masa remaja memiliki konsekuensi janngka panjang terhadap kehidupan social ekonomi selanjutnya

MASALAH PENELITIAN

Rumusan masalah penelitian dirumuskan dengan jelas menggunakan format deklaratif dan mengacu pada tujuan penelitian

Topic penelitian menarik karena banyak sekali fenomena keadaan social ekonomi yang buruk akibat persalinan masa remaja pada kehidupan sebelumnya.

Masalh penelitian dapat diteliti, hasil penelitian dapat dianalisa datanya.

  1. TUJUAN

Sudah jelas, yaitu untuk mengetahui social ekonomi seorang waita dan keadaan kehidupan selanjutnya

  1. MANFAAT

Kepentingan penelitian dan justifikasi diuraikan secara tidak langsung. Hasil penelitian mempunyai kegunaan praktis dalam profesi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada wanita usia subur selama masa persiapan menanti persalinan.

  1. TINJAUAN PUSTAKA

(1) Penegasan masalah jelas dijelaskan sesuai dengan masalah penelitian tetapi tidak berdasar penelitian yang lalu

(2) Ada penjelasan terkait dari sumber lain

(3) Tinjauan pustaka dalam judul penelitian “Teenage childbearing and long0term socioeconomic consequences” relevan dengan maslah penelitian yaitu apakah persalinan pada remaja beresiko terhadap ketidakmampuan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya

(4) Dalam tinjauan pustaka sebaiknya ditambahkan tentang fenomena di dunia tentang keadaan social ekonomi wanita yang melahirkan pada usia remaja

(5) Sumber primer dan sekunder digunakan peneliti dalam penelitian ini.

(6) Rujukan akurat

(7) Penulis menggunakan tinjauan hasil penelitian terdahulu yang terkait tetapi hanya sedikit

(8) Rangkuman ditulis pada bagian akhir tinjauan pustaka

  1. HIPOTESA

(1) Terdapat hipotesa mayor dan hipotesa minor

(2) Hipotesa meliputi dua variable yaitu : usia wanita pada persalinan pertama dan keadaan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya

(3) Masalh penelitian mungkin untuk diteliti atau dijawab dengan observasi

(4) Variabel diidentifikasi dan dan dijelaskan secara jelas

(5) Untuk variable bebas : usia wanita pada persalinan pertamanya, untuk definisi operasionalnya sudah sesuai dan telah memberikan penjelasan tentang skala yangdigunakan dalam penelitian

(6) Untuk variable terikat : keadaan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya, untuk definisi operasionalnya, hasil ukur sudah sesuai dengan skala yang seharusnya.

  1. METODE PENELITIAN

(1) Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan studi longitudinal, karena penelitian ini mencari hubungan antara persalian pada usia remaja dan gambaran keadaan social ekonomi pada kehidupan selanjutnya

(2) Subjek

· Populasi dan sample penelitian

· Sample adalah semua wanita yang lahir di Swedia pada tahun 1941 sampai dengan 1970 yang teregistrasi dalam sensus popolasi penduduk Swedia pada tahun 1985

· Kriteria inklusi : wanita swedia yang lahir pada tahun 1941sampai tahun 1971 yang berusia kurang dari 30 tahun ketika mereka malahirkan anak pertamanya.

· Tidak ada kriteria eksklusif

· Cara pemilihan sample : proposed sampling, diambil sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian

· Metode pemilihan sampel memungkinkan untuk memperoleh sampel yanng representatif

  1. INSTRUMEN

Follow up dilakukan terhadap semua wanita yang lahir di Swedia pada tahun 1941 sampai dengan 1970 yang teregistrasi dalam sensus popolasi penduduk Swedia pada tahun 1985. Peneliti memfokuskan pada 888.044 wanita yang teregistrasi dalam sensus tersebut yang melahirkan anak pertama antara tahun 1954 samapai denagn 1989, ketika mereka berusia kurang dari 30 tahun (pada umur 11-29 tahun)

  1. DESIGN PENELITIAN

(1) Pemilihan design tepat sesuai dengan tujuan penelitian

(2) Inform consent tidak terpapar dalam penelitian ini

(3) Menggunakan analisa data yang tepat

(4) Peneliti tidak menyebutkan kecocokan antar setiap instrument dengan sample sample yang akan diteliti

(5) Ada pembuktian validitas dan reliabilitas

(6) Analisa data tidak hanya mengggunakan satu cara statistic

(7) Peneliti menampilkan penyekoran atau tabulasi dan prosedur interpretasi hasil penelitiannya.

  1. RANCANGAN DAN PROSEDUR

(1) Rancangan penelitian untuk menguji hipotesis penelitian

(2) Etika penelitian belum sesuai, informed consent tidak diberikan pada responden sebelum penelitian

  1. HASIL PENELITIAN

(1) Data menggunakan table, dapat dibaca tanpa teks

(2) Tersusun secara logical

(3) Hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan penelitian

(4) Penjelasan table sesuai dengan table

(5) Memiliki judul dan nomor urut

(6) Laporan analisis diuraikan dengan jelas sesuai dengan design penelitian (berupa angka-angka)

(7) Data yang dikumpulkan dapat dianalisa selanjutnya oleh pembaca

(8) Tidak ada grafik yang menunjukkan adanya hubungan

(9) Interpretasi riset sesuai dengan yang ditemukan

  1. PEMBAHASAN

(1) Tidak ada penjelasan keterbatasan dan kekurangan penelitian

(2) Penelitian berhubungan dengan isu-isu dalam pendahuluan

(3) Tidak mengulangi apa yang sudah dijelaskan pada hasil

(4) Membahas arti penemuan dalam penelitiannya

(5) Tidak ada rekomondasi untuk penelitian selanjutnya

(6) Hasil dipaparkan sesuai hipotesa

(7) Stiap hasil didiskusikan berdasarkan angka-angka statistic yang diperoleh

(8) Hasil penelitian dapat digeneralisasikan

  1. PENYAJIAN

(1) Laporan dituis dengan baik, tidak ada kata jargon yang digunakan, tata bahasa dan ejaan yang digunakan benar

(2) Laporan diorganisasikan dengan baik, penyajian tidak membingungkan. Ide-ide disajikan secara logis dan berurutan. Paragraf disusun secara baik dan merupakan ekspresi pemikiran yang bersinambungan

(3) Laporan ringkas banyak mencantumkan hal-hal yang relevan

(4) Laporan ditulis dengan gaya yang objektif, bahasa tentatif yang menggambarkan keingintahuan penjelasan ilmiah, dan menjelaskan apa yang ingin dibuktikan

(5) Topic riset mencerminkan variable dan populassi penelitian

(6) Laporan mempunyai abstrak atau ringkasan yang menguraikan tentang masalah, metodologi, hasil utama dan kesimpulan

(7) Peneliti menyertakan daftar rujukan untuk setiap kutipan yang dibaut dalam teks, sehingga pembaca dapat merujuk kepada sumber aslinya.

  1. DIMENSI INTERPRETIVE DAN APLIKASI PENELITIAN

(1) Semua hasil yang penting didiskusikan, interpretasi konsisten dengan hasil temuan

(2) Semua hasil diinterpretasikan sesuai hipotesa dan sesuai dengan temuan riset yang sesuai dengan hipotesa

(3) Peneliti tidak menjelaskan alternative hasil temuan

(4) Peneliti tidak membuktikan bias dari interpretasi penelitian, disamping itu juga interpretasi signifikan praktis tidak dipaparkan

(5) Interpretasi tidak memberikan pertimbangan pada keterbatasan riset terutama pada variable penelitian

(6) Membahas semua hasil yang penting

(7) Sesuai denngan hasil penelitian

(8) Ada implikasi terhadap praktek keperawatan, namun peneliti tidak memaparkannya

(9) Implikasi terhadap teori dan penelitian selanjutnya dijelaskan secara tersirat

  1. REKOMENDASI

(1) Jumlah sample memenuhi syarat untuk dilakukan generalisasi

(2) Diperlukan penelitian lanjutan dan menggunakan alat pengumpul data yang objektif

  1. DIMENSI ETIK PENELITIAN

(1) Subjek tidak dihadapkan pada bahaya fisik, distress psikologik atau ketidaknyamanan selama penelitian

(2) Inform concent tidak dipaparkan oleh penulis, tujuan dan riset dari awal

(3) Manfaat penelitian (untuk masyarakat) lebih besar dari pada resiko bahaya

(4) Data diambil dari data sensus nasional Negara Swedia dan kuesioner

(5) Ada prosedur untuk mempertahankan privasi subjek

  1. DIMENSI PRESENTASI/LAPORAN

(1) Penulisan laporan penelitian menggunakan bahasa yang baik

(2) Laporan mencakup masalah penelitian, tujuan, design, metode dan analisa data sampai dengan kesimpulan

(3) Mudah dimengerti pembaca

(4) Laporan ditulis secara lengkap

(5) Makalah original

  1. KESIMPULAN DAN SARAN

(1) Kesimpulan disampaikan dengan jelas berdasarkan variable yang diteliti

(2) Saran sebaiknya juga ditujukan kepada petugass kesehatan utuk dapat mencegah terjadinya resiko yang lebih besar dikemudian hari

  1. DAFTAR PUSTAKA

(1) Semua referensi yang dipilih terkait dengan penelitian

(2) Jumlah referensi memadai

(3) Sumber pustaka ada yang mempunyai rentang 10 tahun dari penelitian

(4) Penulisan daftar pustaka sesuai standart

(5) Pengutipan nama dalam laporan sesuai dengan sumber.

APLICATION OF ROY ADAPTATION

APLIKASI TEORI ADAPTASI ROY

PADA KASUS NY. LT. G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU

Laily Arifin

Kasus

Ny. LT usia 27 tahun, G1 P0 A0, pendidikan SD, ibu rumah tangga. Suami Tn. SP, usia 33 tahun, pendidikan SD, pedagang rongsok (barang bekas). Riwayat menstruasi; menarche usia 12 tahun, siklus haid 28-30 hari, lama haid 4-7 hari, tidak disertai nyeri. Setelah masa dewasa dan menikah Ny. LT pernah sakit keputihan yang lama tidak sembuh dan sembuh setelah berobat ke dokter. Klien menikah sejak dua tahun yang lalu dan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. Saat ini Ny. LT hamil 30 minggu dan selalu rajin memeriksakan kehamilannya pada seorang bidan di daerahnya, imunisasi TT 2 kali. Saat ini keluarga Tn. SP berada pada tahap persiapan kelahiran anak pertama.

Keluarga Tn. SP menempati rumah kontrakan berukuran 5 x 10 meter persegi. Tn SP maupun Ny. LT berasal dari suku jawa dan masih menganut budaya jawa seperti selamatan 4 bulan dan 7 bulanan (mitoni) pada orang hamil.

Komunikasi dalam keluarga SP mengggunakan bahasa jawa dan kebebasan berpendapat dalam keluarga dihargai namun sebagai pengambil keputusan dalam keluarga, Tn. SP lebih dominan.

Saat ini Ny. LT mengalami stress berkaitan dengan kehamilannya yang saat ini berusia 30 minggu. Strategi koping yang digunakan oleh Tn SP maupun Ny. LT adalah selau menanyakan masalah yang mereka rasakan pada orang tua yang dianggap tau maupun pada tenaga kesehatan yaitu bidan langganannya.

Keluhan fisik yang sering dialami oleh Ny. LT adalah sering pusing dan lemas serta mata berkunang-kunang dan kadang timbul his yang biasanya timbul setelah bayi bergerak tidak lama kemudian timbul his.

Keadaan umum Ny. LT baik, kesadaran komposmentis, penampilan rapi, gaya berjalan seimbang dan tampak sedikit kelelahan. Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 88x/menit, suhu 37C, pernapasan 20x/menit. Wajah tampak simetris, tidak ada edema pada wajah (sembab) maupun pada kakinya. Konjungtiva anemis, sclera tidak ikhterik, dan tidak terdapat gangguan penglihatan. Hidung bersih, tidak ada polip maupun gangguan pada septum. Tidak terdapat stomatitis (sariawan) dan tidak terdapat karies pada gigi Ny. LT. Tidak ada pembesaran padda kelenjar tiroid maupun limfe, dan tidak adda peningkatan tekanan pada vena jugularis. Dada simetris, putting susu menonjol dan tidak ada kelainan pada mammae, suara napas vesikuler tidak ada ronki basah atau kering.

Abdomen membesar karena kehamilan, terdapat striae kehamilan, linea alba tampak jelas. Hasil pemeriksaan Leopold didapatkan :

Leopold I : tinggi fundus uteri 1/3 atas antara umbilicus dan prosesus xifoideus (px), ukuran dalam centimeter 30 cm, pada fundus uteri teraba bagian bulat besar dan berlekuk (bokong bayi)

Leopold II : pada bagian kanan teraba bagian yang lebar keras dan cembung (punggung) sedangkan bagian kiri teraba bagian-bagian kecil banyak dan tidak beraturan.

Leopold III : bagian simfisis pubis teraba bagian keras bulat dan mudah digoyangkan.

Leopold IV : belum dilakukan karena kepala belum masuk pap.

Pemeriksaan auskultasi untuk mendengarkan DJJ berada pada kuadran kanan bawah sebanyak 150x/menit.

Kesimpulan Leopold : bayi tunggal hidup, dalam posisi memanjang, punggung bagian kanan, presentasi kepala dan belum masuk pintu atas panggul.

Ekstremitas Ny. LT tidak terdapat edema dan reflek patella (+).

I. Latar Belakang

Punurunan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia dinilai masih belum mencapai target. AKI di Indonesia masih cukup tinggi bahkan tertinggi di ASEAN yakni 307 per 100 ribu kelahiran hidup.

AKI di Indonesia jauh diatas Filipina yang menduduki perigkat kedua di ASEAN dengan 170 kematian atau Vietnam dengan 95 dan Malaysia yang hanya 30 kematian ibu/100 ribu kelahiran hidup. Rencana Pembangunan Jangka menengah nasional (RPJM) 2004-2009, pemerintah telah menetapkan sasaran pencapaian AKI sebesar 226 per 100 ribu kalahiran hidup pada tahun 2009.

Adapun penyebab langsung kematian adalah perdarahan yang mencapai 28 persen, pre eklamsi dan eklamsi 24%, infeksi 11% dan aborsi tidak aman sebesar 5%. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah masih rendahnya akses pada perempuan dalam mendapatkan layanan, terlalu tua saat melahirkan, 13,9% , terlalu muda 0,3%, terlalu sering melahirkan 37%, terlalu pendek waktu melahirkan 9,4% ( Susanto.C.E. 2007 dari www.media–indonesia.com/berita.asp diambil pada tanggal 9 Mei 2007)

Menurut Rotigliani (2007) dalam koalisi untuk indonesia sehat dari ade www.koalisi.org/detail.php. diambil pada tanggal 9 Mei 2007, tingginya AKI di Indonesia karena belum tercapainya kesetaraan gender. Ibu yang sehat sangat mungkin membesarkan anak yang sehat pula. Seharusnya perempuan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan akan mampu mempengaruhi masyarakat untuk memperhatikan tidak hanya pemenuhan hak-hak, tapi juga kesejahtertaan gizi, pendidikan, dan kesehatan anak-anaknya.

Pada dasarnya, penekanan AKI dan AKB bisa diminimalisir jika dukungan masyarakat tinggi, mengingat lingkungan tempat ibu hamil atau bayi baru lahirlah yang paling tahu apa yang terjadi dilingkungannya. Dengan demikian kehamilan bukan hanya tanggung jawab si ibu, melainkan juga suami, keluarga serta masyarakat sekitar (Dian, 2007) dalam pusat informasi peningkatan partisipasi pria dalam http://hqweb01.bkkbn.go.id/

Pemberian asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dapat dilakukan dengan pendekatan teori keperawatan adaptasi Roy. Teori ini dapat diterapkan pada ibu hamil karena selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut memerlukan adaptasi agar seorang ibu hamil mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang optimal walaupun kehamilan merupakan peristiwa fisiologis dalam kehidupan manusia.

II. Alasan Pemilihan Kasus

Kasus Ny. LT merupakan kehamilan pertamanya, sehingga memerlukan dukungan penuh dalam menghadapi kehamilannya dan proses adaptassinya terhadap kehamilan.

III. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pemilihan kasus dirumuskan masalah, “Belum dilakukan penerapan teori adaptasi Rooy dalam pemberian asuhan keperawatan komprehensif pada klien dalam masa kehamilan”.

IV. Tujuan Penulisan

Diketahuinya gambaran penerapan teori adaptasi Roy dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil.

V. Manajemen Keperawatan

  1. Pengkajian Tahap I

1. Adaptasi fisiologis

Oksigenasi : warna kulit tampak pucat, TD : 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR : 20 x/menit, regular, pengembangan paru simetris, retraksi dinding dada (-), jantung S1-S2 normal, gallop (-), murmur (-)

Janin : DJJ 150 x/menit, kadang timbul kontraksi.

Eliminassi : bak (+) frekuesi lebih sering dibanding sebelum hamil dan kadang mengganggu tidur malam Ny. LT. bab rutin tiap pagi hari.

Aktivitas sehari-hari : aktivitas sehari-hari Ny. LT mengurus rumah tangga sejak pagi hari. Ny. LT bangun tidur padda pukul 05.00 wib, kemudian membersihkan rumah, memasak air, dan menyiapkan makan pgi untuk sarapan suami sebelum berangkat bekerja.

Aktivitas seksual : selama kehamilan Ny. LT dan Tn SP jarang melakukan aktivitas seksual karena takut terjadi keguguran sehingga selera untuk melakukan hubungan seksual tidak ada. Berdasar pengalaman teman sesama wanita Ny. LT bahwa dia mengalami keguguran setelah melakukan hubungan intim

Nutrisi : Ny. LT makan sehari 2x kadang 3x dengan menu seadanya dan selalu menjauhi makanan pantangan yang diyakininya. Dilihat dari segi nutrisi untuk orang hamil tampak bahwa nutrisi yang masuk kurang adekuat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya serta untuk persiapan persalinannya.

2. Adaptai konsep diri

Klien dan pasangan merasa stress berkaitan dengan kehamilan Ny. LT yang telah berusia 30 minggu. Mereka masih bingung tentang perawatan yang harus dilakukan selama hamil dan segala sesuatu yang harus dilakukan dan dihindari selama kehamilan.

3. Adaptasi fungsi peran

Tn. SP berperan sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai pedagang barang rongsok dan bekerja apa adanya termassuk kerja bangunan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan Ny. LT berperan mengurus rumah tangga. Sampai saat ini peran mereka berjalan dengan baik.

4. Adaptasi interdependensi

Klien saat ini membutuhkan informasi tentang perawatan mandiri bagi kehamilannya. Klien menyatakan bahwa perawat maternitas di masyarakat sangat menguntungkan bagi masyarakat terutama kaum wanita sehingga dapat berfungsi sebagai konsulen tentang masalah-masalah kesehatan khususnya yang dialami oleh wanita dari usia subur sampai menopause.

  1. Pengkajian Tahap II
    1. Model Fisiologi

Perilaku klien :

Mengeluh sering pusing, rasa lemas, mata berkunang-kunang

Tampak kelelahan

Konjungtiva anemis

Stimulus fokal :

Pusing, rasa lemas dan mata berkunang-kunang terjadi karena anemi yang terjadi pada klien akibat hemodelusi yang merupakan kejadian fisiologis pada ibu hamil. Keadaan tersebut mengarah pada patologis karena klien makan 2x/hari kadang 3x/hari dengan menu seadanya dan selalu menghindari makanan tertentu yang menjadi pantangan. Asupan nutrisi Ny. LT kurang adekuat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Keadaan anemia tersebut menyebabkan klien juga tampak kelelahan dan terlihat pada konjungtiva yang anemis.

Stimulus kontekstual :

Keadaan ekonomi keluarga klien yang pas-pasan menyebabkan klien selalu makan dengan menu seadanya walaupun klien dalam keadaan hamil.

Perlu adanya modifikasi menu makanan yang bernilai ekonomis tinggi namun mempunyai kualitas gizi yang memadai untuk kehamilan klien

Makanan tertentu yang dihindari klien yang merupakan pantangan bagi klien dapat merugikan kesehatan klien dan kehamilannya.

Stimulus residual :

Jika asupan nutrisi klien sesuai dengan kebutuhan diri dan janinnya, anemia fisiologis pada klien tidak berkembang menjadi anemia patologis.

Klien belum pernah mengalami anemia akibat kehamilan sebelumnya dan perlu peningkatan pengetahuannya agar dapat memodifikasi menu makanannya agar tidak terjadi anemia patologis pada klien

    1. Model Konsep Diri

Perilaku klien :

Merasa stress yang berhubungan dengan kehamilannya

Bingung tentang perawatan mandiri ibu hamil dirumah tentang tindakan yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan

Jarang melakukan hubungan seks karena takut terjadi keguguran

Stimulus fokal :

Cemas dengan kehamilannya yang telah berusia 30 minggu

Stimulus kontekstual :

Kurang pengetahuan tentang perawatan selama kehamilan, tentang tindakan yang dapat mempengaruhi kehamilannya.

Stimulus residual :

Klien tidak mempunyai pengalaman sebelumnya tentang kehamilan

Klien dan pasangan selalu mencari informasi yang mereka butuhkan dari orang tua yang telah berpengalaman maupun dari tenaga kesehatan

    1. Interdependensi

Perilaku klien :

Klien dan pasangan tidak membutuhkan bantuan langsung selama kehamilannya namun membutuhkan informasi yang mendukung kesehatan klien dan janinnya

Stimulus fokal :

Kurang pengetahuan tentang perawatan kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi

Stimulus kontekstual :

Kehamilan merupakan krisis yang terjadi dalam diri klien dan keluarga

Adanya perilaku mencari informasi tentang perawatan kehamilan. Klien dan pasangan sangat antusias dengan adanya tenaga kesehatan ditengah-tengah mereka

Stimulus residual :

Klien belum pernah hamil sebelumnya sehingga klien masih membutuhkan informasi yang akurat tentang kehamilannya.

Tenaga kesehatan berperan sebagai konselor bagi klien dan keluarga.

  1. Diagnosa Keperawatan
    1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b/d keterbatasan keadaan ekonomi klien dan keluarga
    2. Cemas tentang kehamilannya b/d kurangnya informasi
    3. Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin

  1. Intervensi Keperawatan

Diagnosa 1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

Tujuan : Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan

Intervensi :

- Kaji kebutuhan nutrisi pada klien selama kehamilan

- Ukur berat badan secara berkala untuk mengetahui pertumbuhan janin

- Ajarkan cara memodifikasi jenis makanan yang sesuai dengan kehamilan

- Ajarkan tentang penyusunan menu sehari-hari yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien dengan butget yang ekonomis

- Pantau kesehatan ibu dan janin secara berkala

- Kolaborasi dengan ahli gizi

Diagnosa 2. Cemas tentang kehamilannya b.d kurang informasi

Tujuan : klien dan pasangan dapat menjalanani proses kehamilanya tanpa rasa cemas dan mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang optimal.

Intervensi :

- Kaji penyebab kecemasan pada klien dan pasangan

- Berikan jawaban setiap pertanyaan klien dapasangan berkaitan dengan kehamilan

- Berikan informasi tentang perawatan ibu hamil secara mandiri di rumah

- Jawab pertanyaan klien dengan rasa empati

- Anjurkan pada klien untuk aktif mencari informasi yang dibutuhkan pada tenaga kesehatan tentang kehamilannya

Diagnosa 3. Resiko gangguan dan pertumbuhan dan perkembangan janin

Tujuan : Tidak terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin

Intervensi :

- Kaji factor-faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin

- Patau pertumbuhan dan kesejahteraan janin secara berkala

- Anjurkan pada ibu untuk menjaga kesehatan diri dan janin : asupan nutrisi yang cukup, pola hidup sehat

- Pantau pertamban BB ibu selama hamil yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin

- Anjurkan pada ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara berkala di tenaga kesehatan

  1. Peran Perawat

Peran peran dalam asuhan keperawatan pada ibu hamil lebih banyak berperan sebagai koknselor. Seorang ibu hamil dapat diberikan informasi tentang perubahan-peruabahan dan adaptasi yang terjadi selama kehamilan. Pasien dan keluarga diajarkan cara perawatan mandiri di rumah berkaitan dengan kehamilannya.

VI. Penutup

Kehamilan merupakan proses fisiologis bagi manusia. Namun selama kehamilan banyak perubahan fisik maupun psikologis pada ibu maupun keluarga yang memerlukan proses adaptasi. Kehamilan merupakan krisis maturasi yang terjadi dalam sebuah keluarga. Perawat berperan membantu proses adaptasi tersebut dan memandirikan mereka untuk mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang optimal

VII. Daftar Pustaka

Ade (2007). Koalisi untuk Indonesia sehat . Diambil pada 9 Mei 2007 dari http://www.koalisiorg/detail.php

Dian (2007). Bkkbn : Peningkatan partisipasi pria. Diambil pada 9 Mei 2007 dari http://hqweb01.bkkbn.go.id/

Susanto, C.E (2007). Angka kematian ibu di Indonesia. Diambil pada 9 Mei 2007 dari http://www.media-indonesia.com/berita.asp

Tomey, A.M, Alligood, M.R (2006). Nursing theorists and their work. 6th Ed. United States of America : Mosby, Inc.

Template Design | Elque 2007