APLICATION OF ROY ADAPTATION
APLIKASI TEORI ADAPTASI
PADA KASUS NY. LT. G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU
Laily Arifin
Kasus
Ny. LT usia 27 tahun, G1 P0 A0, pendidikan SD, ibu rumah tangga. Suami Tn. SP, usia 33 tahun, pendidikan SD, pedagang rongsok (barang bekas). Riwayat menstruasi; menarche usia 12 tahun, siklus haid 28-30 hari, lama haid 4-7 hari, tidak disertai nyeri. Setelah masa dewasa dan menikah Ny. LT pernah sakit keputihan yang lama tidak sembuh dan sembuh setelah berobat ke dokter. Klien menikah sejak dua tahun yang lalu dan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. Saat ini Ny. LT hamil 30 minggu dan selalu rajin memeriksakan kehamilannya pada seorang bidan di daerahnya, imunisasi TT 2 kali. Saat ini keluarga Tn. SP berada pada tahap persiapan kelahiran anak pertama.
Keluarga Tn. SP menempati rumah kontrakan berukuran 5 x 10 meter persegi. Tn SP maupun Ny. LT berasal dari suku jawa dan masih menganut budaya jawa seperti selamatan 4 bulan dan 7 bulanan (mitoni) pada orang hamil.
Komunikasi dalam keluarga SP mengggunakan bahasa jawa dan kebebasan berpendapat dalam keluarga dihargai namun sebagai pengambil keputusan dalam keluarga, Tn. SP lebih dominan.
Saat ini Ny. LT mengalami stress berkaitan dengan kehamilannya yang saat ini berusia 30 minggu. Strategi koping yang digunakan oleh Tn SP maupun Ny. LT adalah selau menanyakan masalah yang mereka rasakan pada orang tua yang dianggap tau maupun pada tenaga kesehatan yaitu bidan langganannya.
Keluhan fisik yang sering dialami oleh Ny. LT adalah sering pusing dan lemas serta mata berkunang-kunang dan kadang timbul his yang biasanya timbul setelah bayi bergerak tidak lama kemudian timbul his.
Keadaan umum Ny. LT baik, kesadaran komposmentis, penampilan rapi,
Abdomen membesar karena kehamilan, terdapat striae kehamilan, linea alba tampak jelas. Hasil pemeriksaan Leopold didapatkan :
Leopold I : tinggi fundus uteri 1/3 atas antara umbilicus dan prosesus xifoideus (px), ukuran dalam centimeter 30 cm, pada fundus uteri teraba bagian bulat besar dan berlekuk (bokong bayi)
Leopold II : pada bagian kanan teraba bagian yang lebar keras dan cembung (punggung) sedangkan bagian kiri teraba bagian-bagian kecil banyak dan tidak beraturan.
Leopold III : bagian simfisis pubis teraba bagian keras bulat dan mudah digoyangkan.
Leopold IV : belum dilakukan karena kepala belum masuk pap.
Pemeriksaan auskultasi untuk mendengarkan DJJ berada pada kuadran kanan bawah sebanyak 150x/menit.
Kesimpulan Leopold : bayi tunggal hidup, dalam posisi memanjang, punggung bagian kanan, presentasi kepala dan belum masuk pintu atas panggul.
I. Latar Belakang
Punurunan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia dinilai masih belum mencapai target. AKI di Indonesia masih cukup tinggi bahkan tertinggi di ASEAN yakni 307 per 100 ribu kelahiran hidup.
AKI di Indonesia jauh diatas Filipina yang menduduki perigkat kedua di ASEAN dengan 170 kematian atau Vietnam dengan 95 dan Malaysia yang hanya 30 kematian ibu/100 ribu kelahiran hidup. Rencana Pembangunan Jangka menengah nasional (RPJM) 2004-2009, pemerintah telah menetapkan sasaran pencapaian AKI sebesar 226 per 100 ribu kalahiran hidup pada tahun 2009.
Adapun penyebab langsung kematian adalah perdarahan yang mencapai 28 persen, pre eklamsi dan eklamsi 24%, infeksi 11% dan aborsi tidak aman sebesar 5%. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah masih rendahnya akses pada perempuan dalam mendapatkan layanan, terlalu tua saat melahirkan, 13,9% , terlalu muda 0,3%, terlalu sering melahirkan 37%, terlalu pendek waktu melahirkan 9,4% ( Susanto.C.E. 2007 dari www.media–indonesia.com/berita.asp diambil pada tanggal 9 Mei 2007)
Menurut Rotigliani (2007) dalam koalisi untuk
Pada dasarnya, penekanan AKI dan AKB bisa diminimalisir jika dukungan masyarakat tinggi, mengingat lingkungan tempat ibu hamil atau bayi baru lahirlah yang paling tahu apa yang terjadi dilingkungannya. Dengan demikian kehamilan bukan hanya tanggung jawab si ibu, melainkan juga suami, keluarga serta masyarakat sekitar (Dian, 2007) dalam pusat informasi peningkatan partisipasi pria dalam http://hqweb01.bkkbn.go.id/
Pemberian asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dapat dilakukan dengan pendekatan teori keperawatan adaptasi
II. Alasan Pemilihan Kasus
III. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pemilihan kasus dirumuskan masalah, “Belum dilakukan penerapan teori adaptasi Rooy dalam pemberian asuhan keperawatan komprehensif pada klien dalam masa kehamilan”.
IV. Tujuan Penulisan
Diketahuinya gambaran penerapan teori adaptasi
V. Manajemen Keperawatan
- Pengkajian Tahap I
1. Adaptasi fisiologis
Oksigenasi : warna kulit tampak pucat, TD : 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR : 20 x/menit, regular, pengembangan paru simetris, retraksi dinding dada (-), jantung S1-S2 normal, gallop (-), murmur (-)
Janin : DJJ 150 x/menit, kadang timbul kontraksi.
Eliminassi : bak (+) frekuesi lebih sering dibanding sebelum hamil dan kadang mengganggu tidur malam Ny. LT. bab rutin tiap pagi hari.
Aktivitas sehari-hari : aktivitas sehari-hari Ny. LT mengurus rumah tangga sejak pagi hari. Ny. LT bangun tidur padda pukul 05.00 wib, kemudian membersihkan rumah, memasak air, dan menyiapkan makan pgi untuk sarapan suami sebelum berangkat bekerja.
Aktivitas seksual : selama kehamilan Ny. LT dan Tn SP jarang melakukan aktivitas seksual karena takut terjadi keguguran sehingga selera untuk melakukan hubungan seksual tidak ada. Berdasar pengalaman teman sesama wanita Ny. LT bahwa dia mengalami keguguran setelah melakukan hubungan intim
Nutrisi : Ny. LT makan sehari 2x kadang 3x dengan menu seadanya dan selalu menjauhi makanan pantangan yang diyakininya. Dilihat dari segi nutrisi untuk orang hamil tampak bahwa nutrisi yang masuk kurang adekuat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya serta untuk persiapan persalinannya.
2. Adaptai konsep diri
Klien dan pasangan merasa stress berkaitan dengan kehamilan Ny. LT yang telah berusia 30 minggu. Mereka masih bingung tentang perawatan yang harus dilakukan selama hamil dan segala sesuatu yang harus dilakukan dan dihindari selama kehamilan.
3. Adaptasi fungsi peran
Tn. SP berperan sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai pedagang barang rongsok dan bekerja apa adanya termassuk kerja bangunan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan Ny. LT berperan mengurus rumah tangga. Sampai saat ini peran mereka berjalan dengan baik.
4. Adaptasi interdependensi
Klien saat ini membutuhkan informasi tentang perawatan mandiri bagi kehamilannya. Klien menyatakan bahwa perawat maternitas di masyarakat sangat menguntungkan bagi masyarakat terutama kaum wanita sehingga dapat berfungsi sebagai konsulen tentang masalah-masalah kesehatan khususnya yang dialami oleh wanita dari usia subur sampai menopause.
- Pengkajian Tahap II
- Model Fisiologi
Perilaku klien :
Mengeluh sering pusing, rasa lemas, mata berkunang-kunang
Tampak kelelahan
Konjungtiva anemis
Stimulus fokal :
Pusing, rasa lemas dan mata berkunang-kunang terjadi karena anemi yang terjadi pada klien akibat hemodelusi yang merupakan kejadian fisiologis pada ibu hamil. Keadaan tersebut mengarah pada patologis karena klien makan 2x/hari kadang 3x/hari dengan menu seadanya dan selalu menghindari makanan tertentu yang menjadi pantangan. Asupan nutrisi Ny. LT kurang adekuat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Keadaan anemia tersebut menyebabkan klien juga tampak kelelahan dan terlihat pada konjungtiva yang anemis.
Stimulus kontekstual :
Keadaan ekonomi keluarga klien yang pas-pasan menyebabkan klien selalu makan dengan menu seadanya walaupun klien dalam keadaan hamil.
Perlu adanya modifikasi menu makanan yang bernilai ekonomis tinggi namun mempunyai kualitas gizi yang memadai untuk kehamilan klien
Makanan tertentu yang dihindari klien yang merupakan pantangan bagi klien dapat merugikan kesehatan klien dan kehamilannya.
Stimulus residual :
Jika asupan nutrisi klien sesuai dengan kebutuhan diri dan janinnya, anemia fisiologis pada klien tidak berkembang menjadi anemia patologis.
Klien belum pernah mengalami anemia akibat kehamilan sebelumnya dan perlu peningkatan pengetahuannya agar dapat memodifikasi menu makanannya agar tidak terjadi anemia patologis pada klien
- Model Konsep Diri
Perilaku klien :
Merasa stress yang berhubungan dengan kehamilannya
Bingung tentang perawatan mandiri ibu hamil dirumah tentang tindakan yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan
Jarang melakukan hubungan seks karena takut terjadi keguguran
Stimulus fokal :
Cemas dengan kehamilannya yang telah berusia 30 minggu
Stimulus kontekstual :
Kurang pengetahuan tentang perawatan selama kehamilan, tentang tindakan yang dapat mempengaruhi kehamilannya.
Stimulus residual :
Klien tidak mempunyai pengalaman sebelumnya tentang kehamilan
Klien dan pasangan selalu mencari informasi yang mereka butuhkan dari orang tua yang telah berpengalaman maupun dari tenaga kesehatan
- Interdependensi
Perilaku klien :
Klien dan pasangan tidak membutuhkan bantuan langsung selama kehamilannya namun membutuhkan informasi yang mendukung kesehatan klien dan janinnya
Stimulus fokal :
Kurang pengetahuan tentang perawatan kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi
Stimulus kontekstual :
Kehamilan merupakan krisis yang terjadi dalam diri klien dan keluarga
Adanya perilaku mencari informasi tentang perawatan kehamilan. Klien dan pasangan sangat antusias dengan adanya tenaga kesehatan ditengah-tengah mereka
Stimulus residual :
Klien belum pernah hamil sebelumnya sehingga klien masih membutuhkan informasi yang akurat tentang kehamilannya.
Tenaga kesehatan berperan sebagai konselor bagi klien dan keluarga.
- Diagnosa Keperawatan
- Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b/d keterbatasan keadaan ekonomi klien dan keluarga
- Cemas tentang kehamilannya b/d kurangnya informasi
- Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
- Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tujuan : Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan
Intervensi :
- Kaji kebutuhan nutrisi pada klien selama kehamilan
- Ukur berat badan secara berkala untuk mengetahui pertumbuhan janin
- Ajarkan cara memodifikasi jenis makanan yang sesuai dengan kehamilan
- Ajarkan tentang penyusunan menu sehari-hari yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien dengan butget yang ekonomis
- Pantau kesehatan ibu dan janin secara berkala
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Diagnosa 2. Cemas tentang kehamilannya b.d kurang informasi
Tujuan : klien dan pasangan dapat menjalanani proses kehamilanya tanpa rasa cemas dan mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang optimal.
Intervensi :
- Kaji penyebab kecemasan pada klien dan pasangan
- Berikan jawaban setiap pertanyaan klien dapasangan berkaitan dengan kehamilan
- Berikan informasi tentang perawatan ibu hamil secara mandiri di rumah
- Jawab pertanyaan klien dengan rasa empati
- Anjurkan pada klien untuk aktif mencari informasi yang dibutuhkan pada tenaga kesehatan tentang kehamilannya
Diagnosa 3. Resiko gangguan dan pertumbuhan dan perkembangan janin
Tujuan : Tidak terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
Intervensi :
- Kaji factor-faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin
- Patau pertumbuhan dan kesejahteraan janin secara berkala
- Anjurkan pada ibu untuk menjaga kesehatan diri dan janin : asupan nutrisi yang cukup, pola hidup sehat
- Pantau pertamban BB ibu selama hamil yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
- Anjurkan pada ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara berkala di tenaga kesehatan
- Peran Perawat
Peran peran dalam asuhan keperawatan pada ibu hamil lebih banyak berperan sebagai koknselor. Seorang ibu hamil dapat diberikan informasi tentang perubahan-peruabahan dan adaptasi yang terjadi selama kehamilan. Pasien dan keluarga diajarkan cara perawatan mandiri di rumah berkaitan dengan kehamilannya.
VI. Penutup
Kehamilan merupakan proses fisiologis bagi manusia. Namun selama kehamilan banyak perubahan fisik maupun psikologis pada ibu maupun keluarga yang memerlukan proses adaptasi. Kehamilan merupakan krisis maturasi yang terjadi dalam sebuah keluarga. Perawat berperan membantu proses adaptasi tersebut dan memandirikan mereka untuk mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang optimal
VII. Daftar Pustaka
Ade (2007). Koalisi untuk
Dian (2007). Bkkbn : Peningkatan partisipasi pria. Diambil pada 9 Mei 2007 dari http://hqweb01.bkkbn.go.id/
Susanto, C.E (2007). Angka kematian ibu di
Tomey, A.M, Alligood, M.R (2006). Nursing theorists and their work. 6th Ed.
No comments:
Post a Comment